Rabu, 10 Desember 2014

Korupsi di negeri kita tercinta Indonesia sepertinya sedah dalam tahap yang menghawatirkan, cotohnya bisa kita lihat pada kasus korupsi luar biasa besar seperti  Century  dan Hambalang. Para pelakunya pun tidak main main, bisa dibilang merekalah pejabat tertinggi di negara kita, dimana bisa dikatakan bahwa kemaslahatan dan kemakmuran negara kita tergantung pada mereka.
Semua pejabat pemerintahan seolah berlomba dan tidak mau kalah dalam kasus menggerogoti uang rakyat alias korupsi. Mulai dari pejabat papan atas indonesia semisal DPR dan Menteri sampai pada pejabat rendah tingkatan RT/RW. Para penegak hukum yang justru menindak pelaku kejahatan termasuk korupsi juga tidak mau kalah. Instansi seperti Polisi, TNI, Jaksa juga tersangkut masalah korupsi, bahkan kepolisian dinyatakan sebagai instansi paling korup di Indonesia baru baru ini. Lucunya lagi, hakim yang dianggap wakil tuhan di muka bumi ini malah kedapatan menerima suap dalam beberapa kasus besar di indonesia. sudah barang tentu terdapat banyak sekali pelanggaran HAM dalam kasus kasus korupsi besar di Indonesia. mengenai pelanggaran HAM dan upaya penegakannya seperti yang sudah saya jelaskan di blog saya Info Tercepatku memang tidak akan ada habisnya ( baca : Kasus Pelanggaran HAM dan Upaya Penegakannya ). banyak wacana mucul ke permukaan, yang paling umum adalah pendapat bahwa hukuman yang diberikan kurang mampu memberi efek jerah bagi para pelaku korupsi. Haduuuh, kalau dipikir pikir gak bakal ada habisnya deh . . .
ilustrasi korupsi
Kenapa para pelaku tidak jerah? Berapa hukuman yang diberikan atas pelaku korupsi di negeri kita?
Saya ambil contoh di China, disana mereka menghukum mati siapapun yang tersangkut kasus korupsi tanpa memandang status dan jabatan. Bahkan China bisa menghukum lebih dari 1000 koruptor setahun. Bayangkan ? ? ?  apakah efektif hukuman mati bagi China, anda bisa lihat sendiri bagaimana China sekarang. mereka menjadi salah satu negara yang diperhitungkan dunia. Semenjak China bebas dari Koruptor, kini mereka menikmati hasilnya, para pejabat yang tidak bermoral bakal berpikir 10x sebelum mereka melakukan korupsi  Secara nyawa yang menjadi taruhannya. Negara yang hebat adalah negara yang sigap dan tanggap atas masalah yang menimpa negara tersebut. China tidak mau membiarkan masalah korupsi berlarut larut dan mendarah daging di negara mereka. Aksi nyata dan riil harus segera dilakukan. Begitu prinsip mereka.
Bagaimana dengan Indonesia ? jangankan hukuman mati, 5 tahun penjara + fasilitas mewah dan masih bisa keluar untuk jalan jalan lagi, itu udah bagus banget, bayangin coba ? kalau kayak gini hukum yang berlaku bagi para pelaku korupsi,  saya juga berani korupsi ? siapa yang takut kalau sistem hukumnya kayak beginian ? toh harta yang mereka dapat dari korupsi masih lebih banyak dari pada uang yang mereka keluarkan untuk menyuap para polisi dan jaksa tidak bermoral.
Mungkin mereka biasa berdalih seperti ini : kami khilaf, kami Cuma manusia biasa, anda belum tentu bisa menahan godaan kalau jadi saya, saya lagi kepepet kebutuhan rumah tangga, saya tidak ada niatan begini, Saya dipaksa disuap sama dia, Bla bla bla dan seterusnya. Ya kalau mereka merasa tidak mampu, seharusnya dari awal mereka tidak mencalonkan diri sebagai pejabat. Menjadi pejabat pemerintahan menanggung kemaslahatan hidup banyak orang, untuk kasus indonesia mereka memikul nasib 400 juta lebih manusia.
Sesungguhnya jika mereka beriman , mereka para pemimpin bakal dimintai pertanggung jawaban atas apa saja yang mereka lakukan sebagai pemimpin di negeri ini, negeri kita tercinta Indonesia. Balik lagi kalau seorang pemimpin tidak hanya harus pintar, namun harus memiliki kesadaran dan hati nurani yang tinggi, mereka harus mengerti akidah agama dan nilai nilai kemanusiaan. Susah memang, bahkan untuk masa masa ini saya kira korupsi masih merajarela dan bakal susah diatasi . . .
Balik lagi bahwa Hukuman mati menjadi solusinya, Semoga korupsi di Indonesia segera bisa teratasi secepatnya . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar