Kamis, 22 Januari 2015

Makalah Perjalanan Kurikulum




1.      KURIKULUM 1952
Pada tahun 1952, kurikulum pendidikan mengalami penyempurnaan, dengan nama Rentjana Pelajaran Terurai 1952. Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu system pendidikan nasional. Yang paling menonjol dan sekaligus ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
·         Landasan Yuridis Kurikulum 1952
    Landasan yuridis kurikulum 1952 tidak berbeda jauh dari kurikulum 1947. Landasan idiil adalah Pancasila yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, sedangkan konstitusionalnya adalah UUD 1945. Landasan operasionalnya adalah UU No. 4 tahun 1950 dan UU No. 12 tahun 1954.
·         Tujuan Pendidikan
Dalam Undang-Undang Nomor 4 tahun 1950 terdapat beberapa rumusan tujuan pendidikan. Di antaranya:
a.      Tujuan pendidikan dalam skala nasional yang disebut tujuan pendidikan nasional.
Tujuan pendidikan nasional berdasarkan UU nomor 4 Tahun 1950 Bab II pasal 3 adalah membentuk manusia yang susila dan cakap dan warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air.Tujuan pendidikan setiap jenjang yang mencakup tujuan pendidikan sekolah rendah, tujuan pendidikan sekolah menengah, dan tujuan sekolah tinggi.
       Tujuan pendidikan sekolah menengah berdasarkan undang-undang nomor 4 tahun 1950 Bab V pasal 7 dirumuskan bahwa pendidikan dan pengajaran menengah (umum dan kejuruan) bermaksud melanjutkan dan meluaskan pendidikan dan pengajaran yang diberikan di sekolah rendah untuk mengembangkan cita-cita hidup serta membimbing kesanggupan murid menjadi anggota masyarakat, mendidik tenaga-tenaga ahli dalam berbagai lapangan khusus sesuai dengan bakat masing-masing dan kebutuhan masyarakat dan/atau mempersiapkan bagi pendidikan dan pengajaran tinggi. Konsep pendidikan menengah dalam undang-undang ini mencakup Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA).
    Berdasarkan tujuan pendidikan nasional dan tujuan pendidikan di sekolah menengah yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan kurikulum pendidikan menengah adalah untuk menyiapkan siswa ke pendidikan tinggi serta mendidik tenaga-tenaga ahli dalam berbagai lapangan khusus, sesuai dengan bakat masing-masing dan kebutuhan belajar.
§  Isi dan Struktur Kurikulum
Isi kurikulum 1952 jauh lebih rinci dibandingkan kurikulum 1947. Oleh karena itu kurikulum 1952 disebut Rencana Pelajaran Terurai 1952. Berikut ini rincian isi kurikulum 1952.
a.       Kelompok Bahasa : Bahasa Indonesia,Bahasa Inggris, Bahasa Daerah
b.      Kelompok Ilmu Pasti : Berhitung dan aljabar, Ilmu ukur
c.       Kelompok Pengetahuan Alam:  Ilmu Alam/kimia, Ilmu Hayat
d.      Kelompok Pengetahuan Sosial:   Ilmu Bumi,Sejarah
e.       Kelompok Ekonomi:  Hitung dagang,  Pengetahuan dagang
f.       Kelompok ekspresi : Seni suara, Menggambar ,Pekerjaan tangan/kerajinan wanita.
g.      Pendidikan jasmani
h.      Budi pekerti 1)
i.        Agama 2)

§  Proses Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran guru berperan sebagai model yang menerapkan etika, moral, nilai, dan aturan-aturan yang berlaku. Kedisiplinan, kerajinan, sopan-santun, dan jiwa nasionalisme ditanamkan melalui tingkah laku guru dan penegakan peraturan sekolah yang tegas. Sayangnya proses belajar mengajar berpusat pada guru. Siswa ditempatkan sebagai objek yang menerima informasi sebanyak-banyaknya dari guru.
§  Penilaian
    Sistem Penilaian pada kurikulum 1952 hampir sama dengan kurikulum 1947, yakni dilakukan melalui ulangan harian, ulangan umum catur wulan, dan ujian Negara. Ulangan harian dan ulangan umum catur wulan dipakai sebagai dasar untuk menentukan apakah seorang siswa naik atau tinggal kelas.Ujian penghabisan yang kemudian diubah namanya menjadi Ujian Negara pada sekitar tahun 1958 digunakan untuk menentukan kelulusan. Seorang siswa SMP dapat dinyatakan lulus jika memiliki maksimal nilai 5 sebanyak 4 mata pelajaran atau equivalennya (nilai 4 equivalen dengan dua nilai 5, nilai 3 equivalen dengan nilai angka 5).
§  Kelebihan dari kurikulum 1952 :
-          Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional.

§  Kekurangan dari kurikulum 1952 :
-          Masih kurangnya tenanga pengajar.
-          Tidak didukung dengan fasilitas yang memadai

2.      KURIKULUM 1984 (KURIKULUM CBSA)
a.    Karakteristik Kurikulum 1984
- Mengusung process skill approach. Meski mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting. Kurikulum ini juga sering disebut "kurikulum1975 yang disempurnakan".
- CBSA merupakan suatu upaya dalam pembaharuan pendidikan dan pembelajaran pada saat itu. Pendekatannya menitikberatkan pada keaktifan siswa yang merupakan inti dari kegiatan belajar.
- Dalam CBSA kegiatan belajarnya diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan seperti mendengarkan, berdiskusi, membuat sesuatu, menulis laporan, memecahkan masalah, membentuk gagasan, menyusun rencana dan sebagainya.
- Materi pelajaran dikemas dengan nenggunakan pendekatan spiral. Spiral adalah pendekatan yang digunakan dalam pengemasan bahan ajar berdasarkan kedalaman dan keluasan materi pelajaran. Semakin tinggi kelas dan jenjang sekolah, semakin dalam dan luas materi pelajaran yangdiberikan.
- Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan. Konsep-konsep yang dipelajari siswa harus didasarkan kepada pengertian, baru kemudian diberikan latihan setelah mengerti. Untuk menunjang pengertian alat peraga sebagai media digunakan untuk membantu siswa memahami konsep yang dipelajarinya
- Materi disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau kematangan siswa. Pemberian materi pelajaran berdasarkan tingkat kematangan mental siswa dan penyajian pada jenjang sekolah dasar harus melalui pendekatan konkret, semikonkret, semiabstrak, dan abstrak dengan menggunakan pendekatan induktif dari contoh-contoh ke kesimpulan. Dari yang mudah menuju ke sukar dan dari sederhana menuju ke kompleks.
- Menggunakan pendekatan keterampilan proses. Keterampilan proses adalah pendekatan belajar mengajar yang memberi tekanan kepada proses pembentukkan keterampilan memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan perolehannya. Pendekatan keterampilan proses diupayakan dilakukan secara efektif dan efesien dalam mencapai tujuan pelajaran.

b.   Kelebihan kurikulum 1984 (CBSA)
- Pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat secara fisik, mental, intlektual dan emosional dengan harapan siswa memperoleh pengalaman belajar secara maksimal, baik dalam ranah kognitif, afektip, maupun psikomotor.
c.    Kekurangan Kurikulum 1984 (CBSA)
-  Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar.
-  Banyak sekolah kurang mampu menafsirkan CBSA, yang terlihat adalah suasana gaduh di ruang kelas lantaran siswa berdiskusi, di sana sini ada tempelan gambar, dan yang menyolok guru tak lagi mengajaar model berceramah.


3.      KURIKULUM 2004 Kurikulum  Berbasis Kompetensi (KBK)
a.    Karakteristik Kurikulum 2004
- Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal.
-  Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman.
-   Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.
-  Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.
- Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.
b.   Kelebihan Kurikulum 2004
-  Dalam pembelajaran adanya komunikasi dua arah antara guru dan siswa.
-  Pembelajaran berpusat pada siswa.
-  Penggunaan pendekatan dan metode yang bervariasi.
-  Sumber belajar yang bervariasi.
c.    Kekurangan Kurikulum 2004
- Kurangnya sumber manusia yang potensial dalam menjabarkan KBK dengan kata lain masih rendahnya kualitas sorang guru, karena dalam KBK seorang guru dituntut untuk lebih kreatif dalam menjalankan pendidikan.
4.      KURIKULUM 2006-Sekarang (KTSP)
Kurikulum 2006 atau yang dikenal dengan nama Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum operasional pendidikan yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan yang berlaku dewasa ini di Indonesia. KTSP diberlakukan mulai tahun ajaran 2006/2007 yang menggantikan kurikulum 2004 (KBK). Kurikulum ini lahir seiring dengan pemberlakuan Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional serta Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Salah satu perbedaan KTSP dibandingkan dengan kurikulum yang pernah berlaku sebelumnya di Indonesia adalah terletak pada sistem pengembangannya. Pengembangan kurikulum sebelum KTSP dilakukan secara terpusat (sentralistik), sedangkan KTSP merupakan kurikulum operasional yang dikembangkan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan karakteristik dan perbedaan daerah (desentralistik).
Dalam KTSP, pengembangan kurikulum dilakukan oleh guru, kepala sekolah, serta komite sekolah dan dewan pendidikan.
Perbedaan yang paling menonjol adalah guru lebih diberikan kebebasan untuk merencanakan pembelajaran sesuai dengan lingkungan dan kondisi siswa serta kondisi sekolah berada. Hal ini disebabkan kerangka dasar (KD), standar kompetensi lulusan (SKL), standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD) setiap mata pelajaran untuk setiap satuan pendidikan telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Jadi pengambangan perangkat pembelajaran, seperti silabus dan sistem penilaian merupakan kewenangan satuan pendidikan (sekolah) dibawah koordinasi dan supervisi pemerintah Kabupaten/Kota.

Ciri-ciri kurikulum 2006 :
  • Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal.
  • Menggunakan pendekatan kompetensi yang menekankan pada pemahaman, kemampuan atau kompetensi terutama di sekolah yang berkaitan dengan pekerjaan masyarakat sekitar.
  • KTSP memberikanpeluang yang lebihluaskepadasekolah-sekolah plus untukmengembangkankurikulumsesuaidengankebutuhan.
  • Guru sebagaipengajar, pembimbing, pelatihdanpengembangkurikulum.
  • Kurikulum sangat humanis, yaitu memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan isi/konten kurikulum sesuai dengan kondisi sekolah, kemampuan siswa dan kondisi daerahnya masing-masing.

 KTSP memupunyaibeberapalandasan, landasantersebutadalah :
a. UU No.20 Tahun 2003 tentangSistemPendidikanNasional
b. PP No. 19 Tahun 2005 tentangStandarNasionalPendidikan
c. Permendiknas No. 22/2006 tentangStandar Isi
d. Permendiknas No. 23/2006 tentangStandarKompetensiLulusan
e. Permendiknas No. 24/2006 tentangpelaksanaanPermendiknas No. 22 dan 23/2006
Tingkat SatuanPendidikan (KTSP) dikembangkanberdasarkanprinsip-prinsipsebagaiberikut:
1.   Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
2.    Beragam dan terpadu
3.    Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
4.    Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5.    Menyeluruh dan berkesinambungan
6.    Belajar sepanjang hayat
7.    Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

Tujuan KTSP
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum yang
memberikan kebebasan kepada sekolah untuk mengatur metode pendididkan
yang cocok bagi siswanya. Dalam KTSP sebenarnya tidak dikenal adanya
UAN akan tetapi dalam kenyataanya pemerintah tetap menjadikan lulus UAN
sebagai syarat mutlak kelulusan siswa di tingkat SD, SMP, SMA. Dengan
landasan di atas maka tujuan dari KTSP dibagi dalam dua tujuan :
a. Tujuan umum:
Untuk memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan
melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan
dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan
secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum.
b. Tujuan khusus:
1) Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif
sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan
memberdayakan sumber daya yang tersedia.
2) Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam
pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan
bersama.
3) Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan
tentangkualitas pendidikan yang akan dicapai.


Perbedaan dan kesamaan KTSP dengan kurikulum sebelumnya
a. Pada umumnya perbedaan KTSP dengan kurikulum sebelumnya adalah
No.
KTSP
KurikulumSebelumnya
1.
Dibuatolehsekolah
Dibuatolehpusat
2.
Berbasiskompetensi
Berbasiskontens
3.
Siswaaktif
Guru aktif
4.
BerdasarStandarNasional
BelumadaStandarNasional

a.    Karakteristik KTSP
- Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa, baik secara individual, maupun klasikal.
-  Berorientasi pada hasil belajar (learning out comes) dan keberagaman.
-  Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.
- Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsure edukatif.
- Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.
Kelebihan Dan Kekurangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
1. Kelebihan
  • Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan.
  • Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan program-program pendidikan.
  • KTSP memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitikberatkan dan mengembangkan mata pelajaran tertentu yang aspektabel bagi kebutuhan siswa..
  • KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat dan memberatkan kurang lebih 20%.
  • KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan.


2. Kekurangan
  • Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan satuan pendidikan yang ada
  • Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendikung sebagai kelengkapan dari pelaksanaan KTSP
  • Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara Komprehensif baik konsepnya, penyusunanya maupun prakteknya di lapangan
  • Penerapan KTSP yang merokomendasikan pengurangan jam pelajaran akan berdampak berkurangnya pendapatan guru.



Radicks 10.29
http://kupatkepot.blogspot.com/2012/10/karakteristik-kelebihan-dan-kekurangan_2241.html
Rima Trian 23.08

Tidak ada komentar:

Posting Komentar