Senin, 26 Januari 2015

REVISI TERBARU [INDEX] Daftar Tugas Mata Kuliah Filsafat Pendidikan


  1. KH. Asnawi Caringin – Banten
  2. Perseteruan antara PLT Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dengan Front Pembela Islam (FPI)
  3. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah,“
  4. Korupsi
  5. Prabu Jayabaya
  6. Siapakah presiden yang akan terpilih pada Pilpres 9 Juli 2014 ini?
  7. Korupsi di negeri kita
  8. IMPLEMENTASI PROGRESSIVISME DALAM PENDIDIKAN (filsafat 1)
  9. PROGRESSIVISME DALAM PERUBAHAN PRILAKU ANAK ( REVISI ) 
  10. Aliran Eksistensialisme 
  11. Aliran Filsafat Pendidikan
  12. Aliran Idealisme
  13. Asas Filsafat Pendidikan
  14. Beberapa Aliran Filsafat
  15. Eksistensi Kebudayaan Daerah
  16. Filsafat Naturalisme
  17. Filsafat Prrogresivisme
  18. Hakikat Manusia
  19. Kurikulum 1952
  20. Kurikulum Pendidikan
  21. Landasan Filosofi Pendidikan
  22. Makalah Filsafat Pendidikan
  23. Makalah Perjalanan Kurikulum
  24. Pengantar Penddidikan
  25. Pengertian Arti Filsafat
  26. Psikologi Belajar Siswa 
  27. Sejarah Perkembangan Kurikulum di Indonesia 
  28. Sejarah Perkembangan Kurikulum 1952 
  29. Strategi Belajar Siswa
  30. Awal Mula Terbentuknya Bumi
  31. Debus Banten
  32. Siapakah Ratu Atut itu ?
  33. Tokoh-tokoh Filsafat Islam
  34. Banten....
  35. Kota Serang.....
  36. Asal-usul Suku Baduy
  37. Makanan Banten
  38. Budaya Banten
  39. Mitos Tradisional
  40. Tarian Banten

Tarian Banten



Bedug terdapat di hampir setiap masjid, sebagai alat atau media informasi datangnya waktu shalat wajib 5 waktu. Kata “Rampak” mengandung arti “Serempak”. Jadi “Rampak Bedug” adalah seni bedug dengan menggunakan waditra berupa “banyak” bedug dan ditabuh secara “serempak” sehingga menghasilkan irama khas yang enak didengar. Rampak bedug hanya terdapat di daerah Banten sebagai ciri khas seni budaya Banten.
http://kebudayaanindonesia.net/media/images/upload/culture/rampakdesug2_51_1375155997.jpg
Rampak bedug pertama kali dimaksudkan untuk menyambut bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, persis seperti seni ngabedug atau ngadulag. Tapi karena merupakan suatu kreasi seni yang genial dan mengundang perhatian penonton, maka seni rampak bedug ini berubah menjadi suatu seni yang layak jual, sama dengan seni-seni musik komersial lainnya. Walau para pencetus dan pemainnya lebih didasari oleh motivasi religi, tapi masyarakat seniman dan pencipta seni memandang seni rampak bedug sebagai sebuah karya seni yang patut dihargai.
Fungsi Rampak bedug :
  • Nilai Religi, yakni menyemarakan bulan suci Ramadhan dengan alat-alat yang memang dirancang para ulama pewaris Nabi. Selain menyemarakan Tarawihan juga sebagai pengiring Takbiran dan Marhabaan.
  •  Nilai rekreasi/hiburan.
  • Nilai ekonomis, yakni suatu karya seni yang layak jual. Masyarakat pengguna sudah biasa mengundang seniman rampak bedug untuk memeriahkan acara-acara mereka.
 http://kebudayaanindonesia.net/media/images/upload/culture/rampakbedug3_40_1375156035.jpg
“Rampak Bedug” dapat dikatakan sebagai pengembangan dari seni bedug atau ngadulag. Bila ngabedug dapat dimainkan oleh siapa saja, maka “Rampak Bedug” hanya bisa dimainkan oleh para pemain profesional. Rampak bedug bukan hanya dimainkan di bulan Ramadhan, tapi dimainkan juga secara profesional pada acara-acara hajatan (hitanan, pernikahan) dan hari-hari peringatan kedaerahan bahkan nasional. Rampak bedug merupakan pengiring Takbiran, Ruwatan, Marhabaan, Shalawatan (Shalawat Badar), dan lagu-lagu bernuansa religi lainnya.
Di masa lalu pemain rampak bedug terdiri dari semuanya laki-laki. Tapi sekarang sama halnya dengan banyak seni lainnya terdiri dari laki-laki dan perempuan. Mungkin demikian karena seni rampak bedug mempertunjukkan tarian-tarian yang terlihat indah jika ditampilkan oleh perempuan (selain tentunya laki-laki). Jumlah pemain sekitar 10 orang, laki-laki 5 orang dan perempuan 5 orang. Adapun fungsi masing-masing pemain adalah sebagai berikut pemain laki-laki sebagai penabuh bedug dan sekaligus kendang sedangkan pemain perempuan sebagai penabuh bedug, baik pemain laki-laki maupun perempuan sekaligus juga sebagai penari.
http://kebudayaanindonesia.net/media/images/upload/culture/rampakbedug4_4_1375156111.jpg
Busana yang dipakai oleh pemain rampak bedug adalah pakaian Muslim dan Muslimah yang disesuaikan dengan perkembangan zaman dan unsur kedaerahan. Pemain laki-laki misalnya mengenakan pakaian model pesilat lengkap dengan sorban khas Banten, tapi warna-warninya menggambarkan kemoderenan: hijau, ungu, merah, dan lain-lain (bukan hitam atau putih saja). Adapun pemain perempuan mengenakan pakaian khas tari-tari tradisional, tapi bercorak kemoderenan dan relatif religius. Misalnya menggunakan rok panjang bawah lutut dari bahan batik dengan warna dasar kuning dan di dalamnya mengenakan celana panjang warna merah jenis celana panjang pesilat. Di Luarnya mengenakan kain merah tanpa dijahit yang bisa dililitkan dan digunakakan untuk semacam tarian selendang. Bajunya tangan panjang yang dikeluarkan dan diikat dengan memakai ikat pinggang besar. Adapun rambutnya mengenakan sejenis sanggul bungan yang terbuat dari rajutan benang semacam penutup kepala bagian belakang.
Waditra adalah seni atau kesenian dari budaya jawa. Waditra rampak bedug terdiri dari :
  • Bedug besar, berfungsi sebagai Bass yang memberikan rasa puas ketika mengakhiri suatu bait sya’ir dari lagu.
  • Ting tir, terbuat dari batang pohon kelapa, berfungsi sebagai penyelaras irama lagu bernuansa spiritualis (takbiran, shalawatan, marhabaan, dan lain-lain).
  • Anting Caram dan Anting Karam terbuat dari pohon jambu dan dililiti kulit kendang berfungsi sebagai pengiring lagu dan tari.
Sejarah Rampak Bedug
Tahun 1950-an merupakan awal mula diadakannya pentas rampak bedug. Pada waktu itu, di Kecamatan Pandeglang pada khususnya, sudah diadakan pertandingan antar kampung. Sampai tahun 1960 rampak bedug masih merupakan hiburan rakyat, persis ngabedug. Awalnya rampak bedug berdiri di Kecamatan Pandeglang. Kemudian seni ini menyebar ke daerah-daerah sekitarnya hingga ke Kabupaten Serang.
http://kebudayaanindonesia.net/media/images/upload/culture/rampakbedug1_22_1375156155.jpg
Kemudian antara tahun 1960-1970 Haji Ilen menciptakan suatu tarian kreatif dalam seni rampak bedug. Rampak bedug yang berkembang saat ini dapat dikatakan sebagai hasil kreasi Haji Ilen. Rampak bedug kemudian dikembangkan oleh berempat yaitu : Haji Ilen, Burhata, Juju, dan Rahmat. Dengan demikian Haji Ilen beserta ketiga bersahabat itulah yang dapat dikatakan sebagai tokoh seni Rampak bedug. Dari mereka berempat itulah seni rampak bedug menyebar. Hingga akhir tahun 2002 ini sudah banyak kelompok-kelompok pemain rampak bedug.

Mitos Tradisional




Sebuah anggapan menyebutkan makan di malam hari membuat tubuh jadi gemuk. Dokter Lula Kamal dalam Wide Shot Metro TV menegaskan hal itu mitos. Faktanya, kegemukan tak akan terjadi bila sering bergerak meski banyak makan.

Menurut Lula, perut memerlukan waktu tiga hingga empat jam untuk mencerna makanan. Bila tidur setelah makan, artinya tubuh kurang bergerak. Faktor itulah yang membuat perut tak dapat mencerna makanan dengan baik. Jadi, berilah waktu pada perut agar dapat mencerna makanan dengan baik.

Ada pula sejumlah pendapat yang berkembang dalam masyarakat dan Lula menjawab itu sebagai mitos seperti berikut:

- Tidak sarapan untuk menurunkan berat badan
Anda bisa saja tidak sarapan. Namun Anda makan dengan porsi banyak saat siang dan malam. Anda juga tak banyak bergerak. Pola makan itu tak dapat mengurangi berat badan.

Intinya banyak bergerak dan berolahraga yang paling efektif menurunkan berat badan. Meskipun menjalani diet, tubuh tetap membutuhkan sarapan untuk mendukung metabolisme sepanjang hari dan membakar lemak.

- Membaca di tempat gelap dapat merusak mata
Kebiasaan itu tak serta merta merusak mata. Tapi, mata akan bekerja lebih berat dan tak bagus. Mata akan rusak bila terbiasa membaca dalam jarak dekat. Sebab akomodasi mata berkurang karena dipaksa bekerja.

- Harus minum 8 gelas air per hari
Bukan hanya air, tapi cairan termasuk kopi dan teh. Namun yang paling bagus adalah air bening.

Dokter-dokter ahli penyakit dalam berpatokan kesehatan pencernaan pada warna air seni. Bila warnanya kuning, maka kurang minum meskipun sudah minum 8 gelas atau lebih.

Kebutuhan tubuh setiap manusia terhadap air itu berbeda-beda. Orang yang tak mengalami masalah pencernaan akan mengeluarkan air seni dengan warna tidak kuning.

- Mandi di malam hari bisa menyebutkan rematik
Gangguan rematik tak berhubungan dengan kebiasaan mandi di malam hari. Gangguan itu berhubungan dengan kesehatan tulang, usia, dampak kecelakaan, dan asam urat.

- Tidur setelah makan membuat perut buncit
Tak ada hubungannya antara makanan dengan perut buncit. Namun yang benar adalah kurang bergerak, asupannya banyak, sehingga mengakibatkan perut buncit.

- Membunyikan atau menjentikkan sendi dapat berujung rematik
Kebiasaan itu tak baik. Tapi kebiasaan itu tak berhubungan dengan rematik. Bila orang sudah rentan rematik, maka dokter akan menyarankannya untuk mengontrol berat badan dan menjaga kesehatan tulang.

- Rambut basah pada cuaca dingin bikin masuk angin
Rambut basah tak berhubungan dengan masuk angin. Penyakit muncul karena serangan virus, pola makan buruk, daya tahan tubuh menurun, dan tubuh bermasalah dengan suhu dingin.

- Mengonsumsi vitamin C setelah makan udang menyebabkan kematian
Udang mengandung arsen organik. Namun kandungan itu tak akan menjadi racun karena tak akan dicerna tubuh. Yang bermasalah udang tercemar dan diliputi arsen.

- Kerokan dapat mengeluarkan angin dari tubuh
Kebiasaan mengerok punggung akan memunculkan sugesti rasa nyaman. Namun bagi yang tak terbiasa, itu tak nyaman.

Warna merah pada permukaan kulit bukan tanda angin keluar dari tubuh. Tapi pembuluh darah yang berukuran kecil di permukaan kulit pecah.

- Tangan basah berkaitan dengan kesehatan jantung
Tangan basah tak menandakan penyakit apapun. Mungkin, orang yang tangannya basah karena hiperhydrosis atau keringat berlebihan.

- Cacingan hanya diderita anak-anak
Orangtua pun bisa cacingan. Cacing menyerang tanpa mengenal umur, warna kulit, dan jenis kelamin.

Anak-anak lebih rentan cacingan karena mereka belum sadar akan kesehatan. Setelah bermain di tanah, mereka tak mencuci tangan. Sehingga cacing pun masuk. Namun kejadian itu jarang terjadi pada orangtua.

- Anak-anak tak boleh mandi saat demam
Justru anak-anak yang sedang demam dimandikan agar tak kejang akibat panas tinggi. Gunakan air biasa, tak hangat, tidak pula terlalu dingin. Mandi lebih efektif menurunkan suhu panas ketimbang kompres.

- Kita hanya bisa menggunakan 10 persen kapasitas otak
Semua otak digunakan dalam kehidupan kita. Yang penting terbiasa melatih otak. Pengukurannya pun tak mudah. Sebab ada kemampuan otak yang tak bisa diukur seperti kemampuan bermain musik dan sosial.

- Makan biji-bijian menyebabkan usus buntu
Usus buntu terjadi karena metabolismenya lama dan susah buang air besar. Kotoran menumpuk dan sulit keluar. Kotoran akhirnya naik dan mengakibatkan masalah pada usus.

- Jerawat menandakan rasa kangen
Jerawat lebih sering muncul pada remaja karena hormon mereka belum seimbang. Jerawat akan kembali muncul pada menopause akibat ketidakstabilan hormon. Selain itu, jerawat muncul karena tangan kotor saat menyentuh wajah.

Budaya Banten


Kesenian Unik Asli Banten
Banten, Provinsi yang dulunya termasuk ke dalam daerah Jawa Barat ini sebenarnya adalah sebuah Provinsi kecil dengan banyak sekali pesona kesenian. Percayalah, kilasan singkat di bawah ini hanya sebagian kecil saja dari kesenian-kesenian yang ada di Banten, yang tentunya patut untuk terus kita jaga dan lestarikan. Penasaran apa saja kesenian-kesenian tersebut? Langsung aja, check this out!
  • Debus,  Kesenian Asli Banten
https://debustitb.files.wordpress.com/2012/08/11.jpg?w=300&h=207
Mungkin sebagian dari kita jika mendengar kata “Banten” pasti yang akan pertama kali muncul di pikiran adalah “Debus”, sebuah atraksi kesenian yang bernuansa magis.  Ya, Debus memang merupakan kesenian asli masyarakat Banten yang ada sejak abad ke-16. Bentuk Atraksi Debus Permainan debus merupakan bentuk kesenian yang dikombinasikan dengan seni tari, seni suara dan seni kebatinan yang bernuansa mistis. Kesenian debus biasanya dipertunjukkan sebagai pelengkap upacara adat, atau untuk hiburan masyarakat.
Pertunjukan ini dimulai dengan pembukaan, yaitu pembacaan sholawat dan dzikir yang diiringi musik dari alat musik tabuh lalu  dilanjutkan dengan beluk, yaitu lantunan nyanyian dzikir dengan suara keras, melengking, bersahut-sahutan dengan iringan tetabuhan. Uniknya, bersamaan dengan beluk  atraksi kekebalan tubuh didemonstrasikan sesuai dengan keinginan pemainnya, seperti menusuk perut dengan gada (semacam senjata); makan api; memasukkan jarum ke dalam lidah, kulit pipi dan anggota tubuh lainnya sampai tembus; menyiram tubuh dengan air keras sampai pakaian yang dikenakan hancur; dan masih banyak lagi. Hebatnya, semua ini dilakukan tanpa menyebabkan luka sedikitpun pada tubuh pemain yang melakukan atraksi debus ini.
https://debustitb.files.wordpress.com/2012/08/2.jpg?w=300&h=167
Hal lain yang perlu diingat adalah debus tidak ada kaitannya dengan dunia mistis, tidak seperti anggapan orang kebanyakan. Selama ini Debus dianggap berkaitan erat dengan dunia mistis yang bertentangan dengan ajaran Islam. Padahal, Debus digunakan oleh ulama zaman dahulu untuk melawan penjajah dan atraksinya pun dimulai dengan pembacaan doa dan shalawat Nabi. Debus merupakan kesenian tradisional dari banten yang bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan. Jadi, kita pun harus turut melestarikan dan mengembangkan kesenian Debus, yang menjadi ciri khas kebudayaan Banten :)
https://debustitb.files.wordpress.com/2012/08/3.jpg?w=300&h=225
  • Tari Cokek, Perpaduan Kesenian Cina dan Sunda
Tarian ini biasanya dimainkan oleh sepuluh orang penari wanita, dan tujuh orang laki-laki pemegang gamang kromong, alat musik yang mengiringinya. Tari Cokek merupakan jenis tarian khas yang berasal dari daerah Tangerang yang pada awalnya berkembang di daerah betawi. Di daerah Tangerang, tari  Cokek biasanya dimainkan sebagai pertunjukkan hiburan saat warga Cina benteng menyelenggarakan acara, khususnya acara pernikahan. Warga Cina Benteng merupakan warga keturunan Tionghoa yang tinggal di daerah Tangerang. Selain itu, seringkali tari Cokek ini dimainkan sebagai tari penyambutan untuk tamu kehormatan yang berkunjung ke Tangerang.
https://debustitb.files.wordpress.com/2012/08/4.jpg?w=300&h=198
Keunikan tari Cokek terlihat pada gerakan tubuh penarinya yang bergerak perlahan-lahan,sehingga mudah untuk diikuti oleh penonton. Gerakan tarian tari Cokek ini kemudian akan dilanjutkan dengan ajakan pada para penonton untuk ikut bergabung menari. Ajakan pada para penonton itu dilakukan dengan cara mengalungkan selendang ke leher sambil menariknya maju ke depan atau ke panggung. Ajakan itu umumnya ditujukan kepada pemuka masyarakat atau orang kaya yang hadir pada acara itu. Proses menari bersama ini dilakukan berdekatan antara penari dengan penonton, tetapi tidak saling bersentuhan.
Selain gerakannya yang pelan dan mudah diikuti, keunikan lainnya pada tarian ini adalah pada busana penarinya. Biasanya busana yang dipakai para penari adalah kebaya yang terbuat dari kain sutra yang memiliki warna mencolok, yaitu berwarna hijau, merah, kuning, dan ungu dan warna kain ini akan bertambah mencolok ketika terkena pancaran sinar lampu. Selain keindahan busananya, selendang dan rambut penari yang dikepang dan dipasangi sanggul juga menambah kecantikan para penari itu. Jika ingin menonton seni pertunjukan tari Cokek,  biasanya tarian ini dipentaskan di Rumah Kawin yang terletak di Kalan Selapajang Jaya, Kampung Melayu, Kabupaten Tangerang.
  • Batik Banten, “These Clothes Tell Stories”
https://debustitb.files.wordpress.com/2012/08/6.jpg?w=225&h=300
“Banten punya batik?” mungkin itulah tanggapan sebagian orang saat mendengar tentang Batik banten. Kerajinan banten yang satu ini memang belum banyak terdengar dan terlihat pemakaiannya dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Namun jangan salah, di galeri batik banten yang berada di daerah Serang ini, memiliki ratusan koleksi kain batik aneka warna dengan motif geometris yang sangat menarik. Batik Banten mengaplikasian karya bangunan kerajaan kesultanan Banten melalui media kain tenun. Batik Banten sendiri memiliki tema “These Clothes Tell Stories” yang memiliki arti bahwa baju ini bercerita. Diharapkan setiap orang yang melihat kain ini lebih mengenal cerita kebudayaan Banten karena motif batik dalam kain tenun tersebut ditemukan oleh para arkeolog nasional di tengah puing-puing reruntuhan kerajaan.
https://debustitb.files.wordpress.com/2012/08/7.jpg?w=300&h=225
Ada hal yang cukup menarik pada batik banten ini yaitu batik ini memiliki tampilan warna yang meriah, gabungan dari warna-warna pastel yang terkesan lembut tapi ceria yang menurut salah satu arkeolog sangat cocok dalam menggambarkan karakter orang Banten yang memiliki semangat tinggi, cita-cita tinggi, karakter yang ekspresif namun tetap rendah diri. Masing-masing motif batik tersebut juga memiliki nama khusus yang diambil dari tempat, bangunan, ataupun gelar pada masa Kesultanan Banten dahulu.
Saat ini batik Banten sudah mulai ‘eksis’ dalam masyarakat, terutama penggunaan di kota serang. Beberapa sekolah sekarang ini sudah menggunakan batik Banten untuk seragam sekolah. Selain itu motif dari Batik Banten ini juga sudah mulai diaplikasikan di media lain, seperi pada panggung, atau sebagai dekorasi bangunan. Alangkah lebih baik jika kita ikut menggunakan Batik Banten agar Batik banten ini bisa terus berkembang dan menjadi ciri khas dari Banten.
https://debustitb.files.wordpress.com/2012/08/8.jpg?w=645
  • Angklung Gubrag ,Kesenian yang Mulai Terlupakan
Angklung Gubrag adalah salah satu kesenian tradisional yang sudah langka, namun masih tetap dilestarikan oleh masyarakat Desa kemuning, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang. Padahal sebenarnya kesenian ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Pada zaman dahulu, kesenian Angklung Gubrag dilaksanakan pada saat ritual penanaman padi dengan maksud agar hasil panen akan berlimpah nantinya. Sekarang  Angklung Gubrag biasa dimainkan saat acara khitanan dan selamatan kehamilan.
https://debustitb.files.wordpress.com/2012/08/9.jpg?w=300&h=225
Angklung Gubrag memiliki ukuran yang lebih besar daripada angklung pada umumnya. Jumlah tabungnya pun ada tiga, berbeda dengan anklung biasa yang umumnya memiliki dua tabung. Pada saat dilaksanakan pertunjukan kesenian Angklung Gubrag, biasanya digunakan beberapa instrumen seperti enam buah angklung menggunakan bambu hitam, seruling,  dan terompet kendang pencak. Diatas angklung dikaitkan kembang wiru yang diikat membentuk pita yang menurut kepercayaan kembang wiru dan air yang berasal dari angklung dapat menjadi obat dan penyubur tanaman. Semua pemain menari, kecuali penabuh dogdog (alat musik yang terbuat dari batang kayu bulat) dan saat menari diiringi oleh beberapa penari perempuan dengan kostum kain dan kebaya.
https://debustitb.files.wordpress.com/2012/08/10.jpg?w=300&h=226
  • Rampak Bedug, Kolaborasi Tabuh Bedug dan Tarian
Kata “Bedug” mungkin sudah tidak asing lagi di telinga bangsa Indonesia. Seperti di Banten, Bedug hampir terdapat pada setiap masjid. Rampak Bedug adalah salah satu kesenian yang hanya terdapat di daerah Banten. Kata “Rampak” memiliki arti “serempak” dan juga “banyak” jadi Rampak Bedug adalah seni menabuh nedug yang ditabuh secara serempak sehingga menghasilkan irama yang enak di dengar. Rampak Bedug pertama kali dilakukan untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Namun karena seni rampak bedug ini mengundang banyak penonton, maka kesenian ini menjadi sering ditampilkan dalam suatu acara pementasan.
https://debustitb.files.wordpress.com/2012/08/111.jpg?w=300&h=158
Pada zaman dahulu, pemain rampak bedug semuanya laki-laki, namun sekarang kesenian ini bisa dilakukan olah perempuan dan laki-laki. Biasanya pemain laki-laki sebagai penabuh bedug sekaligus kendang dan pemain perempuan sebagai penabuh bedug. Baik pemain laki-laki dan perempuan juga berfungsi sebagai penari. Busana yang dipakai oleh pemain Rampak bedug adalah pakaian muslim yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Biasanya pemain laki-laki mengenakan pakaian pesilat lengkap dengan sorban khas Banten. Sedangkan untuk perempuannya memakai pakaian khas tradisional, seperti rok panjang bawah lutut dari bahan batik dengan didalamnya mamakain celana panjang sejenis celana panjang pesilat.
https://debustitb.files.wordpress.com/2012/08/12.jpg?w=645
Inilah beberapa contoh dari sekian banyak kesenian unik yang berasal dari Banten. Lain waktu, akan dibahas kesenian unik lainnya oke! Oh ya terakhir dan yang paling penting, sudah seharusnya kita sebagai warga Indonesia khususnya daerah Banten ikut menjaga dan melestarikan kesenian yang menjadi ciri khas Banten ini. Jika bukan kita, siapa lagi?