- KH. Asnawi Caringin – Banten
- Perseteruan antara PLT Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dengan Front Pembela Islam (FPI)
- “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah,“
- Korupsi
- Prabu Jayabaya
- Siapakah presiden yang akan terpilih pada Pilpres 9 Juli 2014 ini?
- Korupsi di negeri kita
- IMPLEMENTASI PROGRESSIVISME DALAM PENDIDIKAN (filsafat 1)
- PROGRESSIVISME DALAM PERUBAHAN PRILAKU ANAK ( REVISI )
- Aliran Eksistensialisme
- Aliran Filsafat Pendidikan
- Aliran Idealisme
- Asas Filsafat Pendidikan
- Beberapa Aliran Filsafat
- Eksistensi Kebudayaan Daerah
- Filsafat Naturalisme
- Filsafat Prrogresivisme
- Hakikat Manusia
- Kurikulum 1952
- Kurikulum Pendidikan
- Landasan Filosofi Pendidikan
- Makalah Filsafat Pendidikan
- Makalah Perjalanan Kurikulum
- Pengantar Penddidikan
- Pengertian Arti Filsafat
- Psikologi Belajar Siswa
- Sejarah Perkembangan Kurikulum di Indonesia
- Sejarah Perkembangan Kurikulum 1952
- Strategi Belajar Siswa
- Awal Mula Terbentuknya Bumi
- Debus Banten
- Siapakah Ratu Atut itu ?
- Tokoh-tokoh Filsafat Islam
- Banten....
- Kota Serang.....
- Asal-usul Suku Baduy
- Makanan Banten
- Budaya Banten
- Mitos Tradisional
- Tarian Banten
Senin, 26 Januari 2015
REVISI TERBARU [INDEX] Daftar Tugas Mata Kuliah Filsafat Pendidikan
Tarian Banten
Bedug
terdapat di hampir setiap masjid, sebagai alat atau media informasi datangnya
waktu shalat wajib 5 waktu. Kata “Rampak” mengandung arti “Serempak”. Jadi
“Rampak Bedug” adalah seni bedug dengan menggunakan waditra berupa “banyak”
bedug dan ditabuh secara “serempak” sehingga menghasilkan irama khas yang enak
didengar. Rampak bedug hanya terdapat di daerah Banten sebagai ciri khas seni
budaya Banten.
Rampak
bedug pertama kali dimaksudkan untuk menyambut bulan suci Ramadhan dan Hari
Raya Idul Fitri, persis seperti seni ngabedug atau ngadulag. Tapi karena
merupakan suatu kreasi seni yang genial dan mengundang perhatian penonton, maka
seni rampak bedug ini berubah menjadi suatu seni yang layak jual, sama dengan
seni-seni musik komersial lainnya. Walau para pencetus dan pemainnya lebih
didasari oleh motivasi religi, tapi masyarakat seniman dan pencipta seni
memandang seni rampak bedug sebagai sebuah karya seni yang patut dihargai.
Fungsi
Rampak bedug :
- Nilai Religi, yakni menyemarakan bulan suci Ramadhan dengan alat-alat yang memang dirancang para ulama pewaris Nabi. Selain menyemarakan Tarawihan juga sebagai pengiring Takbiran dan Marhabaan.
- Nilai rekreasi/hiburan.
- Nilai ekonomis, yakni suatu karya seni yang layak jual. Masyarakat pengguna sudah biasa mengundang seniman rampak bedug untuk memeriahkan acara-acara mereka.
“Rampak
Bedug” dapat dikatakan sebagai pengembangan dari seni bedug atau ngadulag. Bila
ngabedug dapat dimainkan oleh siapa saja, maka “Rampak Bedug” hanya bisa
dimainkan oleh para pemain profesional. Rampak bedug bukan hanya dimainkan di
bulan Ramadhan, tapi dimainkan juga secara profesional pada acara-acara hajatan
(hitanan, pernikahan) dan hari-hari peringatan kedaerahan bahkan nasional.
Rampak bedug merupakan pengiring Takbiran, Ruwatan, Marhabaan, Shalawatan
(Shalawat Badar), dan lagu-lagu bernuansa religi lainnya.
Di
masa lalu pemain rampak bedug terdiri dari semuanya laki-laki. Tapi sekarang
sama halnya dengan banyak seni lainnya terdiri dari laki-laki dan perempuan.
Mungkin demikian karena seni rampak bedug mempertunjukkan tarian-tarian yang
terlihat indah jika ditampilkan oleh perempuan (selain tentunya laki-laki).
Jumlah pemain sekitar 10 orang, laki-laki 5 orang dan perempuan 5 orang. Adapun
fungsi masing-masing pemain adalah sebagai berikut pemain laki-laki sebagai
penabuh bedug dan sekaligus kendang sedangkan pemain perempuan sebagai penabuh
bedug, baik pemain laki-laki maupun perempuan sekaligus juga sebagai penari.
Busana
yang dipakai oleh pemain rampak bedug adalah pakaian Muslim dan Muslimah yang
disesuaikan dengan perkembangan zaman dan unsur kedaerahan. Pemain laki-laki
misalnya mengenakan pakaian model pesilat lengkap dengan sorban khas Banten,
tapi warna-warninya menggambarkan kemoderenan: hijau, ungu, merah, dan lain-lain
(bukan hitam atau putih saja). Adapun pemain perempuan mengenakan pakaian khas
tari-tari tradisional, tapi bercorak kemoderenan dan relatif religius. Misalnya
menggunakan rok panjang bawah lutut dari bahan batik dengan warna dasar kuning
dan di dalamnya mengenakan celana panjang warna merah jenis celana panjang
pesilat. Di Luarnya mengenakan kain merah tanpa dijahit yang bisa dililitkan
dan digunakakan untuk semacam tarian selendang. Bajunya tangan panjang yang
dikeluarkan dan diikat dengan memakai ikat pinggang besar. Adapun rambutnya
mengenakan sejenis sanggul bungan yang terbuat dari rajutan benang semacam
penutup kepala bagian belakang.
Waditra
adalah seni atau kesenian dari budaya jawa. Waditra rampak bedug terdiri dari :
- Bedug besar, berfungsi sebagai Bass yang memberikan rasa puas ketika mengakhiri suatu bait sya’ir dari lagu.
- Ting tir, terbuat dari batang pohon kelapa, berfungsi sebagai penyelaras irama lagu bernuansa spiritualis (takbiran, shalawatan, marhabaan, dan lain-lain).
- Anting Caram dan Anting Karam terbuat dari pohon jambu dan dililiti kulit kendang berfungsi sebagai pengiring lagu dan tari.
Sejarah
Rampak Bedug
Tahun
1950-an merupakan awal mula diadakannya pentas rampak bedug. Pada waktu itu, di
Kecamatan Pandeglang pada khususnya, sudah diadakan pertandingan antar kampung.
Sampai tahun 1960 rampak bedug masih merupakan hiburan rakyat, persis ngabedug.
Awalnya rampak bedug berdiri di Kecamatan Pandeglang. Kemudian seni ini
menyebar ke daerah-daerah sekitarnya hingga ke Kabupaten Serang.
Kemudian
antara tahun 1960-1970 Haji Ilen menciptakan suatu tarian kreatif dalam seni
rampak bedug. Rampak bedug yang berkembang saat ini dapat dikatakan sebagai
hasil kreasi Haji Ilen. Rampak bedug kemudian dikembangkan oleh berempat yaitu
: Haji Ilen, Burhata, Juju, dan Rahmat. Dengan demikian Haji Ilen beserta
ketiga bersahabat itulah yang dapat dikatakan sebagai tokoh seni Rampak bedug.
Dari mereka berempat itulah seni rampak bedug menyebar. Hingga akhir tahun 2002
ini sudah banyak kelompok-kelompok pemain rampak bedug.
Mitos Tradisional
Sebuah anggapan menyebutkan makan di
malam hari membuat tubuh jadi gemuk. Dokter Lula Kamal dalam Wide Shot Metro TV
menegaskan hal itu mitos. Faktanya, kegemukan tak akan terjadi bila sering
bergerak meski banyak makan.
Menurut Lula, perut memerlukan waktu tiga hingga empat jam untuk mencerna makanan. Bila tidur setelah makan, artinya tubuh kurang bergerak. Faktor itulah yang membuat perut tak dapat mencerna makanan dengan baik. Jadi, berilah waktu pada perut agar dapat mencerna makanan dengan baik.
Ada pula sejumlah pendapat yang berkembang dalam masyarakat dan Lula menjawab itu sebagai mitos seperti berikut:
- Tidak sarapan untuk menurunkan berat badan
Anda bisa saja tidak sarapan. Namun Anda makan dengan porsi banyak saat siang dan malam. Anda juga tak banyak bergerak. Pola makan itu tak dapat mengurangi berat badan.
Intinya banyak bergerak dan berolahraga yang paling efektif menurunkan berat badan. Meskipun menjalani diet, tubuh tetap membutuhkan sarapan untuk mendukung metabolisme sepanjang hari dan membakar lemak.
- Membaca di tempat gelap dapat merusak mata
Kebiasaan itu tak serta merta merusak mata. Tapi, mata akan bekerja lebih berat dan tak bagus. Mata akan rusak bila terbiasa membaca dalam jarak dekat. Sebab akomodasi mata berkurang karena dipaksa bekerja.
- Harus minum 8 gelas air per hari
Bukan hanya air, tapi cairan termasuk kopi dan teh. Namun yang paling bagus adalah air bening.
Dokter-dokter ahli penyakit dalam berpatokan kesehatan pencernaan pada warna air seni. Bila warnanya kuning, maka kurang minum meskipun sudah minum 8 gelas atau lebih.
Kebutuhan tubuh setiap manusia terhadap air itu berbeda-beda. Orang yang tak mengalami masalah pencernaan akan mengeluarkan air seni dengan warna tidak kuning.
- Mandi di malam hari bisa menyebutkan rematik
Gangguan rematik tak berhubungan dengan kebiasaan mandi di malam hari. Gangguan itu berhubungan dengan kesehatan tulang, usia, dampak kecelakaan, dan asam urat.
- Tidur setelah makan membuat perut buncit
Tak ada hubungannya antara makanan dengan perut buncit. Namun yang benar adalah kurang bergerak, asupannya banyak, sehingga mengakibatkan perut buncit.
- Membunyikan atau menjentikkan sendi dapat berujung rematik
Kebiasaan itu tak baik. Tapi kebiasaan itu tak berhubungan dengan rematik. Bila orang sudah rentan rematik, maka dokter akan menyarankannya untuk mengontrol berat badan dan menjaga kesehatan tulang.
- Rambut basah pada cuaca dingin bikin masuk angin
Rambut basah tak berhubungan dengan masuk angin. Penyakit muncul karena serangan virus, pola makan buruk, daya tahan tubuh menurun, dan tubuh bermasalah dengan suhu dingin.
- Mengonsumsi vitamin C setelah makan udang menyebabkan kematian
Udang mengandung arsen organik. Namun kandungan itu tak akan menjadi racun karena tak akan dicerna tubuh. Yang bermasalah udang tercemar dan diliputi arsen.
- Kerokan dapat mengeluarkan angin dari tubuh
Kebiasaan mengerok punggung akan memunculkan sugesti rasa nyaman. Namun bagi yang tak terbiasa, itu tak nyaman.
Warna merah pada permukaan kulit bukan tanda angin keluar dari tubuh. Tapi pembuluh darah yang berukuran kecil di permukaan kulit pecah.
- Tangan basah berkaitan dengan kesehatan jantung
Tangan basah tak menandakan penyakit apapun. Mungkin, orang yang tangannya basah karena hiperhydrosis atau keringat berlebihan.
- Cacingan hanya diderita anak-anak
Orangtua pun bisa cacingan. Cacing menyerang tanpa mengenal umur, warna kulit, dan jenis kelamin.
Anak-anak lebih rentan cacingan karena mereka belum sadar akan kesehatan. Setelah bermain di tanah, mereka tak mencuci tangan. Sehingga cacing pun masuk. Namun kejadian itu jarang terjadi pada orangtua.
- Anak-anak tak boleh mandi saat demam
Justru anak-anak yang sedang demam dimandikan agar tak kejang akibat panas tinggi. Gunakan air biasa, tak hangat, tidak pula terlalu dingin. Mandi lebih efektif menurunkan suhu panas ketimbang kompres.
- Kita hanya bisa menggunakan 10 persen kapasitas otak
Semua otak digunakan dalam kehidupan kita. Yang penting terbiasa melatih otak. Pengukurannya pun tak mudah. Sebab ada kemampuan otak yang tak bisa diukur seperti kemampuan bermain musik dan sosial.
- Makan biji-bijian menyebabkan usus buntu
Usus buntu terjadi karena metabolismenya lama dan susah buang air besar. Kotoran menumpuk dan sulit keluar. Kotoran akhirnya naik dan mengakibatkan masalah pada usus.
- Jerawat menandakan rasa kangen
Jerawat lebih sering muncul pada remaja karena hormon mereka belum seimbang. Jerawat akan kembali muncul pada menopause akibat ketidakstabilan hormon. Selain itu, jerawat muncul karena tangan kotor saat menyentuh wajah.
Menurut Lula, perut memerlukan waktu tiga hingga empat jam untuk mencerna makanan. Bila tidur setelah makan, artinya tubuh kurang bergerak. Faktor itulah yang membuat perut tak dapat mencerna makanan dengan baik. Jadi, berilah waktu pada perut agar dapat mencerna makanan dengan baik.
Ada pula sejumlah pendapat yang berkembang dalam masyarakat dan Lula menjawab itu sebagai mitos seperti berikut:
- Tidak sarapan untuk menurunkan berat badan
Anda bisa saja tidak sarapan. Namun Anda makan dengan porsi banyak saat siang dan malam. Anda juga tak banyak bergerak. Pola makan itu tak dapat mengurangi berat badan.
Intinya banyak bergerak dan berolahraga yang paling efektif menurunkan berat badan. Meskipun menjalani diet, tubuh tetap membutuhkan sarapan untuk mendukung metabolisme sepanjang hari dan membakar lemak.
- Membaca di tempat gelap dapat merusak mata
Kebiasaan itu tak serta merta merusak mata. Tapi, mata akan bekerja lebih berat dan tak bagus. Mata akan rusak bila terbiasa membaca dalam jarak dekat. Sebab akomodasi mata berkurang karena dipaksa bekerja.
- Harus minum 8 gelas air per hari
Bukan hanya air, tapi cairan termasuk kopi dan teh. Namun yang paling bagus adalah air bening.
Dokter-dokter ahli penyakit dalam berpatokan kesehatan pencernaan pada warna air seni. Bila warnanya kuning, maka kurang minum meskipun sudah minum 8 gelas atau lebih.
Kebutuhan tubuh setiap manusia terhadap air itu berbeda-beda. Orang yang tak mengalami masalah pencernaan akan mengeluarkan air seni dengan warna tidak kuning.
- Mandi di malam hari bisa menyebutkan rematik
Gangguan rematik tak berhubungan dengan kebiasaan mandi di malam hari. Gangguan itu berhubungan dengan kesehatan tulang, usia, dampak kecelakaan, dan asam urat.
- Tidur setelah makan membuat perut buncit
Tak ada hubungannya antara makanan dengan perut buncit. Namun yang benar adalah kurang bergerak, asupannya banyak, sehingga mengakibatkan perut buncit.
- Membunyikan atau menjentikkan sendi dapat berujung rematik
Kebiasaan itu tak baik. Tapi kebiasaan itu tak berhubungan dengan rematik. Bila orang sudah rentan rematik, maka dokter akan menyarankannya untuk mengontrol berat badan dan menjaga kesehatan tulang.
- Rambut basah pada cuaca dingin bikin masuk angin
Rambut basah tak berhubungan dengan masuk angin. Penyakit muncul karena serangan virus, pola makan buruk, daya tahan tubuh menurun, dan tubuh bermasalah dengan suhu dingin.
- Mengonsumsi vitamin C setelah makan udang menyebabkan kematian
Udang mengandung arsen organik. Namun kandungan itu tak akan menjadi racun karena tak akan dicerna tubuh. Yang bermasalah udang tercemar dan diliputi arsen.
- Kerokan dapat mengeluarkan angin dari tubuh
Kebiasaan mengerok punggung akan memunculkan sugesti rasa nyaman. Namun bagi yang tak terbiasa, itu tak nyaman.
Warna merah pada permukaan kulit bukan tanda angin keluar dari tubuh. Tapi pembuluh darah yang berukuran kecil di permukaan kulit pecah.
- Tangan basah berkaitan dengan kesehatan jantung
Tangan basah tak menandakan penyakit apapun. Mungkin, orang yang tangannya basah karena hiperhydrosis atau keringat berlebihan.
- Cacingan hanya diderita anak-anak
Orangtua pun bisa cacingan. Cacing menyerang tanpa mengenal umur, warna kulit, dan jenis kelamin.
Anak-anak lebih rentan cacingan karena mereka belum sadar akan kesehatan. Setelah bermain di tanah, mereka tak mencuci tangan. Sehingga cacing pun masuk. Namun kejadian itu jarang terjadi pada orangtua.
- Anak-anak tak boleh mandi saat demam
Justru anak-anak yang sedang demam dimandikan agar tak kejang akibat panas tinggi. Gunakan air biasa, tak hangat, tidak pula terlalu dingin. Mandi lebih efektif menurunkan suhu panas ketimbang kompres.
- Kita hanya bisa menggunakan 10 persen kapasitas otak
Semua otak digunakan dalam kehidupan kita. Yang penting terbiasa melatih otak. Pengukurannya pun tak mudah. Sebab ada kemampuan otak yang tak bisa diukur seperti kemampuan bermain musik dan sosial.
- Makan biji-bijian menyebabkan usus buntu
Usus buntu terjadi karena metabolismenya lama dan susah buang air besar. Kotoran menumpuk dan sulit keluar. Kotoran akhirnya naik dan mengakibatkan masalah pada usus.
- Jerawat menandakan rasa kangen
Jerawat lebih sering muncul pada remaja karena hormon mereka belum seimbang. Jerawat akan kembali muncul pada menopause akibat ketidakstabilan hormon. Selain itu, jerawat muncul karena tangan kotor saat menyentuh wajah.
Budaya Banten
Kesenian Unik Asli Banten
Banten, Provinsi yang dulunya termasuk ke dalam daerah Jawa
Barat ini sebenarnya adalah sebuah Provinsi kecil dengan banyak sekali pesona
kesenian. Percayalah, kilasan singkat di bawah ini hanya sebagian kecil saja
dari kesenian-kesenian yang ada di Banten, yang tentunya patut untuk terus kita
jaga dan lestarikan. Penasaran apa saja kesenian-kesenian tersebut? Langsung
aja, check this out!
- Debus, Kesenian Asli Banten
Mungkin
sebagian dari kita jika mendengar kata “Banten” pasti yang akan pertama kali
muncul di pikiran adalah “Debus”, sebuah atraksi kesenian yang bernuansa
magis. Ya, Debus memang merupakan kesenian asli masyarakat Banten yang
ada sejak abad ke-16. Bentuk Atraksi Debus Permainan debus merupakan bentuk kesenian
yang dikombinasikan dengan seni tari, seni suara dan seni kebatinan yang
bernuansa mistis. Kesenian debus biasanya dipertunjukkan sebagai pelengkap
upacara adat, atau untuk hiburan masyarakat.
Pertunjukan ini dimulai dengan pembukaan, yaitu pembacaan sholawat dan dzikir yang diiringi musik dari alat musik tabuh lalu dilanjutkan dengan beluk, yaitu lantunan nyanyian dzikir dengan suara keras, melengking, bersahut-sahutan dengan iringan tetabuhan. Uniknya, bersamaan dengan beluk atraksi kekebalan tubuh didemonstrasikan sesuai dengan keinginan pemainnya, seperti menusuk perut dengan gada (semacam senjata); makan api; memasukkan jarum ke dalam lidah, kulit pipi dan anggota tubuh lainnya sampai tembus; menyiram tubuh dengan air keras sampai pakaian yang dikenakan hancur; dan masih banyak lagi. Hebatnya, semua ini dilakukan tanpa menyebabkan luka sedikitpun pada tubuh pemain yang melakukan atraksi debus ini.
Pertunjukan ini dimulai dengan pembukaan, yaitu pembacaan sholawat dan dzikir yang diiringi musik dari alat musik tabuh lalu dilanjutkan dengan beluk, yaitu lantunan nyanyian dzikir dengan suara keras, melengking, bersahut-sahutan dengan iringan tetabuhan. Uniknya, bersamaan dengan beluk atraksi kekebalan tubuh didemonstrasikan sesuai dengan keinginan pemainnya, seperti menusuk perut dengan gada (semacam senjata); makan api; memasukkan jarum ke dalam lidah, kulit pipi dan anggota tubuh lainnya sampai tembus; menyiram tubuh dengan air keras sampai pakaian yang dikenakan hancur; dan masih banyak lagi. Hebatnya, semua ini dilakukan tanpa menyebabkan luka sedikitpun pada tubuh pemain yang melakukan atraksi debus ini.
Hal
lain yang perlu diingat adalah debus tidak ada kaitannya dengan dunia mistis,
tidak seperti anggapan orang kebanyakan. Selama ini Debus dianggap berkaitan
erat dengan dunia mistis yang bertentangan dengan ajaran Islam. Padahal, Debus
digunakan oleh ulama zaman dahulu untuk melawan penjajah dan atraksinya pun
dimulai dengan pembacaan doa dan shalawat Nabi. Debus merupakan kesenian
tradisional dari banten yang bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan. Jadi, kita
pun harus turut melestarikan dan mengembangkan kesenian Debus, yang menjadi
ciri khas kebudayaan Banten :)
- Tari Cokek, Perpaduan Kesenian Cina dan Sunda
Tarian
ini biasanya dimainkan oleh sepuluh orang penari wanita, dan tujuh orang
laki-laki pemegang gamang kromong, alat musik yang mengiringinya. Tari Cokek
merupakan jenis tarian khas yang berasal dari daerah Tangerang yang pada
awalnya berkembang di daerah betawi. Di daerah Tangerang, tari Cokek
biasanya dimainkan sebagai pertunjukkan hiburan saat warga Cina benteng
menyelenggarakan acara, khususnya acara pernikahan. Warga Cina Benteng
merupakan warga keturunan Tionghoa yang tinggal di daerah Tangerang. Selain
itu, seringkali tari Cokek ini dimainkan sebagai tari penyambutan untuk tamu
kehormatan yang berkunjung ke Tangerang.
Keunikan
tari Cokek terlihat pada gerakan tubuh penarinya yang bergerak
perlahan-lahan,sehingga mudah untuk diikuti oleh penonton. Gerakan tarian tari
Cokek ini kemudian akan dilanjutkan dengan ajakan pada para penonton untuk ikut
bergabung menari. Ajakan pada para penonton itu dilakukan dengan cara
mengalungkan selendang ke leher sambil menariknya maju ke depan atau ke
panggung. Ajakan itu umumnya ditujukan kepada pemuka masyarakat atau orang kaya
yang hadir pada acara itu. Proses menari bersama ini dilakukan berdekatan
antara penari dengan penonton, tetapi tidak saling bersentuhan.
Selain
gerakannya yang pelan dan mudah diikuti, keunikan lainnya pada tarian ini
adalah pada busana penarinya. Biasanya busana yang dipakai para penari adalah
kebaya yang terbuat dari kain sutra yang memiliki warna mencolok, yaitu
berwarna hijau, merah, kuning, dan ungu dan warna kain ini akan bertambah
mencolok ketika terkena pancaran sinar lampu. Selain keindahan busananya,
selendang dan rambut penari yang dikepang dan dipasangi sanggul juga menambah
kecantikan para penari itu. Jika ingin menonton seni pertunjukan tari
Cokek, biasanya tarian ini dipentaskan di Rumah Kawin yang terletak di
Kalan Selapajang Jaya, Kampung Melayu, Kabupaten Tangerang.
- Batik Banten, “These Clothes Tell Stories”
“Banten
punya batik?” mungkin itulah tanggapan sebagian orang saat mendengar tentang
Batik banten. Kerajinan banten yang satu ini memang belum banyak terdengar dan
terlihat pemakaiannya dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Namun jangan
salah, di galeri batik banten yang berada di daerah Serang ini, memiliki
ratusan koleksi kain batik aneka warna dengan motif geometris yang sangat
menarik. Batik Banten mengaplikasian karya bangunan kerajaan kesultanan Banten
melalui media kain tenun. Batik Banten sendiri memiliki tema “These Clothes
Tell Stories” yang memiliki arti bahwa baju ini bercerita. Diharapkan setiap
orang yang melihat kain ini lebih mengenal cerita kebudayaan Banten karena
motif batik dalam kain tenun tersebut ditemukan oleh para arkeolog nasional di
tengah puing-puing reruntuhan kerajaan.
Ada
hal yang cukup menarik pada batik banten ini yaitu batik ini memiliki tampilan
warna yang meriah, gabungan dari warna-warna pastel yang terkesan lembut tapi
ceria yang menurut salah satu arkeolog sangat cocok dalam menggambarkan
karakter orang Banten yang memiliki semangat tinggi, cita-cita tinggi, karakter
yang ekspresif namun tetap rendah diri. Masing-masing motif batik tersebut juga
memiliki nama khusus yang diambil dari tempat, bangunan, ataupun gelar pada
masa Kesultanan Banten dahulu.
Saat
ini batik Banten sudah mulai ‘eksis’ dalam masyarakat, terutama penggunaan di
kota serang. Beberapa sekolah sekarang ini sudah menggunakan batik Banten untuk
seragam sekolah. Selain itu motif dari Batik Banten ini juga sudah mulai
diaplikasikan di media lain, seperi pada panggung, atau sebagai dekorasi
bangunan. Alangkah lebih baik jika kita ikut menggunakan Batik Banten agar
Batik banten ini bisa terus berkembang dan menjadi ciri khas dari Banten.
- Angklung Gubrag ,Kesenian yang Mulai Terlupakan
Angklung
Gubrag adalah salah satu kesenian tradisional yang sudah langka, namun masih
tetap dilestarikan oleh masyarakat Desa kemuning, Kecamatan Kresek, Kabupaten
Tangerang. Padahal sebenarnya kesenian ini bisa menjadi daya tarik tersendiri
bagi wisatawan. Pada zaman dahulu, kesenian Angklung Gubrag dilaksanakan pada
saat ritual penanaman padi dengan maksud agar hasil panen akan berlimpah
nantinya. Sekarang Angklung Gubrag biasa dimainkan saat acara khitanan
dan selamatan kehamilan.
Angklung
Gubrag memiliki ukuran yang lebih besar daripada angklung pada umumnya. Jumlah
tabungnya pun ada tiga, berbeda dengan anklung biasa yang umumnya memiliki dua
tabung. Pada saat dilaksanakan pertunjukan kesenian Angklung Gubrag, biasanya
digunakan beberapa instrumen seperti enam buah angklung menggunakan bambu
hitam, seruling, dan terompet kendang pencak. Diatas angklung dikaitkan
kembang wiru yang diikat membentuk pita yang menurut kepercayaan kembang wiru
dan air yang berasal dari angklung dapat menjadi obat dan penyubur tanaman. Semua
pemain menari, kecuali penabuh dogdog (alat musik yang terbuat dari batang kayu
bulat) dan saat menari diiringi oleh beberapa penari perempuan dengan kostum
kain dan kebaya.
- Rampak Bedug, Kolaborasi Tabuh Bedug dan Tarian
Kata
“Bedug” mungkin sudah tidak asing lagi di telinga bangsa Indonesia. Seperti di
Banten, Bedug hampir terdapat pada setiap masjid. Rampak Bedug adalah salah
satu kesenian yang hanya terdapat di daerah Banten. Kata “Rampak” memiliki arti
“serempak” dan juga “banyak” jadi Rampak Bedug adalah seni menabuh nedug yang
ditabuh secara serempak sehingga menghasilkan irama yang enak di dengar. Rampak
Bedug pertama kali dilakukan untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Namun karena
seni rampak bedug ini mengundang banyak penonton, maka kesenian ini menjadi
sering ditampilkan dalam suatu acara pementasan.
Pada
zaman dahulu, pemain rampak bedug semuanya laki-laki, namun sekarang kesenian
ini bisa dilakukan olah perempuan dan laki-laki. Biasanya pemain laki-laki
sebagai penabuh bedug sekaligus kendang dan pemain perempuan sebagai penabuh
bedug. Baik pemain laki-laki dan perempuan juga berfungsi sebagai penari.
Busana yang dipakai oleh pemain Rampak bedug adalah pakaian muslim yang
disesuaikan dengan perkembangan zaman. Biasanya pemain laki-laki mengenakan
pakaian pesilat lengkap dengan sorban khas Banten. Sedangkan untuk perempuannya
memakai pakaian khas tradisional, seperti rok panjang bawah lutut dari bahan
batik dengan didalamnya mamakain celana panjang sejenis celana panjang pesilat.
Inilah
beberapa contoh dari sekian banyak kesenian unik yang berasal dari Banten. Lain
waktu, akan dibahas kesenian unik lainnya oke! Oh ya terakhir dan yang paling
penting, sudah seharusnya kita sebagai warga Indonesia khususnya daerah Banten
ikut menjaga dan melestarikan kesenian yang menjadi ciri khas Banten ini. Jika
bukan kita, siapa lagi?
Langganan:
Postingan (Atom)